Artikel

Ingin Donor Darah? Ketahui Dulu Apa Itu Donor Darah, Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman

Bila anda ingin donor darah, alangkah baiknya jika anda mengetahui lebih dulu apa itu donor darah dan apa saja prosedur serta persiapan untuk bisa melakukan donor darah yang aman. Sebab, tidak semua orang dapat mendonorkan darahnya. Hal ini dikarenakan darah yang akan didonorkan haruslah terbebas dari infeksi penyakit yang bisa ditularkan melalui darah.

Apa perbedaan donor darah dan transfusi darah?

Transfusi darah adalah prosedur medis di mana darah atau komponen darah disalurkan dari satu orang (disebut pendonor/donor) ke dalam aliran darah orang lain (disebut resipien). Transfusi darah biasanya bertujuan untuk mengatasi anemia (kekurangan sel darah merah), gangguan pembekuan darah, dan berbagai kondisi medis lainnya yang dapat diatasi dengan pemberian darah atau komponen darah.

Donor darah adalah seseorang yang dengan rela memberikan darah atau komponen darahnya untuk digunakan dalam kegiatan transfusi darah.

Berapa biaya untuk menjadi pendonor darah?

Untuk menjadi donor tidak dipungut biaya dan sepenuhnya gratis. Namun, bila kita yang membutuhkan produk darah maka akan dikenakan biaya per kantong darahnya. Biaya tersebut bukan untuk keuntungan PMI melainkan sebagai biaya pemeliharaan darah di PMI atau dikenal dengan BPPD (Biaya Penggantian Pemeliharaan Darah). Pemeliharaan ini penting untuk menjaga kualitas darah yang kita donorkan agar bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.

Apa syarat untuk menjadi donor darah?

  • Sehat jasmani dan rohani
  • Usia 17 sampai dengan 60 tahun (atau sampai 65 tahun untuk pendonor darah yang sudah rutin mendonorkan darahnya sampai akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter)
  • Berat badan minimal 45 Kg
  • Tekanan darah sistole (atas) 100 – 180 dan diastole (bawah) 70 – 100
  • Kadar haemoglobin 12,5-17,0 gr/dL%
  • Interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan

Pendonor darah juga harus memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak memilikipenyakit tertentu yang mungkin dapat ditularkan melalui darah. Beberapa kondisi kesehatan yang tidak boleh dimiliki oleh calon pendonor darah ialah :

  • Mempunyai penyakit jantung dan paru
  • Menderita kanker
  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Menderita kencing manis (diabetes militus)
  • Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya
  • Menderita epilepsi dan sering kejang
  • Menderita atau pernah menderita hepatitis B atau C
  • Mengidap sifilis
  • Memiliki ketergantungan terhadap narkoba
  • Kecanduan minuman beralkohol
  • Mengidap atau berisiko tinggi terhadap HIV/AIDS;

Apa yang perlu disiapkan sebelum menjadi donor?

Sebelum melakukan donor darah, pastikan kondisi tubuh Anda sedang sehat dan bugar. Tidur yang nyenyak di malam sebelum mendonor, sarapan pagi atau makan siang sebelum mendonor. Banyak minum seperti jus, susu sebelum mendonor. Rileks saat mendonor, dan banyak minum setelah mendonor. Kita bisa melanjutkan kegiatan setelah mendonor, asal hindari aktivitas fisik yang berat.

Apa manfaat menjadi donor?

  • Mendapatkan pemeriksaan fisik sederhana (tekanan darah, denyut nadi, kadar hemoglobin) secara gratis
  • Mengetahui golongan darah
  • Menyelamatkan nyawa orang lain
  • Berdasarkan berbagai penelitian, melakukan donor darah bermanfaat untuk kesehatan diri sendiri, seperti: mengurangi risiko penyakit jantung, mengurangi risiko kanker, meregenerasi sel-sel darah

Apa saja efek samping setelah mendonorkan darah?

Secara umum, prosedur donor darah merupakan prosedur yang aman karena tenaga medis menggunakan peralatan medis yang steril. Bagi beberapa orang, terutama yang belum pernah mendonorkan darah sebelumnya, dapat muncul gejala berikut:

  • Kepala terasa ringan atau pusing
  • Mual dan muntah
  • Memar atau bengkak pada area penusukan jarum
  • Nyeri atau kesemutan pada lengan

Apa yang harus dilakukan setelah mendonorkan darah?

  • Beristirahat sejenak (sekitar 15 menit) dan hindari langsung beraktivitas berat
  • Memperbanyak asupan cairan
  • Bila terasa pusing maka berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi
  • Bila memar, kompres dingin area yang mengalami memar selama beberapa saat, dan dapat diulang lagi
  • Memperbanyak asupan makanan yang mengandung zat besi, seperti daging merah, hati, dan kacang-kacangan

 

Referensi
• https://ayodonor.pmi.or.id/https://
• www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-donation/about/pac-20385144
• https://www.researchgate.net/publication/320505040_The_Benefits_of_Donating_Blood
• https://www.healthline.com/health/benefits-of-donating-blood#side-effects

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *