Artikel

RAPID TEST COVID-19 PT. WASKITA KARYA TBK

KLINIK BINA SEHAT MEDICAL CENTER SEMARANG BEKERJASAMA DENGAN PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK – Proyek Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung Seksi 2 UNTUK MELAKUKAN SCREENING RAPID TEST COVID-19 YANG DILAKSANAKAN PADA HARI MINGGU 31 MEI 2020

Minggu, 31/5/2020 – Direktur Klinik Bina Sehat Medical Center Semarang dr. Benny Purwanto, MARS. meninjau pelaksanaan Rapid Test Covid-19 karyawan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Tepat pukul 09.00 WIB rombongan karyawan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk tiba di Klinik Bina Sehat Medical Center Semarang dengan menggunakan dua bus kecil. Diperkirakan jumlah karyawan tersebut adalah 100 orang. Mereka telah merencanakan tiga hari sebelumnya untuk melakukan Screening Rapid Test Covid-19 di Klinik Bina Sehat Medical Center Semarang. Ketua rombongan karyawan dari PT. Waskita Karya (Persero) Tbk diwakili oleh Bapak Ahmad Muthoha. Bapak Ahmad Muthoha adalah salah seorang paramedis yang berperan di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Berdasarkan keterangan Bapak Ahmad Muthoha, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian PT. Waskita Karya (Persero) Tbk terhadap kesehatan dan kondisi medis karyawannya, serta mematuhi kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah. Setelah para karyawan tersebut tiba di Klinik, mereka langsung di data oleh petugas dari tim medis Screening Rapid Test Covid-19 Klinik Bina Sehat Medical Center Semarang satu persatu.

Pendataan peserta Rapid Test Covid-19 karyawan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk dilakukan dengan cepat dan penuh ketelitian dan dengan prosedur yang aman mengacu kepada protokoler nasional gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19. Sistem pelayanan yang sangat cepat, teliti serta melayani dengan hati adalah standar kualitas pelayanan excellent yang diterapkan Klinik Bina Sehat Medical Center Semarang. Rapid Test Covid-19 adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi adanya infeksi virus covid-19 dalam tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai screening awal infeksi virus covid-19 pada orang yang berisiko tinggi. Rapid test covid-19 di Indonesia sendiri menggunakan sampel darah untuk mendeteksi kadar antibodi imunoglobulin terhadap virus dalam tubuh. Antibodi merupakan protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan bakteri, virus, dan benda asing lainnya.

Pada rapid test covid-19, dua jenis imunoglobulin di bawah ini akan diperiksa antara lain:

  • Immunoglobulin G (IgG)
    IgG yaitu jenis antibodi yang paling umum ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini akan menyimpan memori terkait bakteri atau virus yang pernah masuk ke tubuh, sehingga dapat memberi perlindungan terhadap infeksi selanjutnya.
  • Immunoglobulin M (IgM)
    Tubuh menghasilkan IgM setelah terpapar oleh bakteri atau virus untuk pertama kalinya. Oleh karena itu, antibodi ini merupakan perlindungan pertama terhadap suatu infeksi. Ketika tubuh pertama kali terinfeksi, kadar IgM akan meningkat. Kadar ini lalu menurun seiring meningkatnya kadar IgG untuk memberi perlindungan jangka panjang terhadap infeksi.

Kenapa rapid test covid-19 perlu dilakukan?

Tes cepat covid-19 dilakukan sebagai screening awal infeksi virus covid-19 pada orang yang mengalami risiko tinggi. Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia, pasien dalam pengawasan (PDP) dengan hasil rapid test covid-19 positif perlu dianjurkan ke rumah sakit rujukan COVID-19 guna menjalani pemeriksaan PCR. Karena itu, rapid test menjadi tes screening awal dan pemeriksaan PCR tetap menjadi tes konfirmasi dalam mendeteksi virus covid-19.

Siapa yang membutuhkan rapid test covid-19?

Rapid test covid-19 direkomendasikan untuk:

  • Orang Tanpa Gejala (OTG), terutama orang yang pernah melakukan kontak minimal 7 hari dengan pasien positif COVID-19 atau memiliki risiko tertular dari penderita. Misalnya; petugas kesehatan.
  • Orang Dalam Pemantauan (ODP)
  • Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
  • Orang dengan profesi yang mengharuskan melakukan kontak dengan banyak orang, seperti polisi, tentara, sopir kendaraan umum, petugas bandara, kurir, pejabat publik dan sebagainya.

Bagaimana prosedur rapid test covid-19 dilakukan?

Pada tes cepat antibodi, sampel yang digunakan adalah darah pasien. Prosedur pengambilan darah ini meliputi:

  • Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan cairan antiseptik untuk membunuh kuman dan mencegah infeksi.
  • Lengan atas akan diikat dengan perban elastis agar aliran darah dapat terkumpul dan pembuluh darah vena lebih mudah ditemukan.
  • Setelah vena ditemukan, darah akan diambil dengan menyuntikkan jarum steril ke pembuluh darah.
  • Tabung khusus lalu dipasang di belakang jarum suntik.
  • Ketika jumlah darah sudah cukup, jarum akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.

Selain dengan cara tersebut, pengambilan darah juga dapat dilakukan dengan menusukkan jarum di ujung jari pasien. Prosesnya mirip dengan tes golongan darah. Darah yang keluar dari penusukan berupa darah kapiler dan akan diteteskan pada alat rapid test. Hasilnya akan keluar dalam waktu beberapa menit.

Seperti apa hasil rapid test covid-19?

Hasil rapid test covid-19 dapat berupa hasil reaktif atau tidak reaktif. Berikut penjelasannya:

  • Hasil deteksi antibodi reaktif (positif)
    Hasil deteksi antibodi dikatakan reaktif apabila salah satu atau kedua antibodi IgM atau IgG menunjukkan hasil reaktif. Ini menandakan bahwa pasien mengalami infeksi tertentu. Jangan lansung panik jika hasil tes Anda positif. Pasalnya, antibodi yang diperiksa pada rapid test ini bisa saja muncul karena virus covid-19 jenis lain dan bukan Covid-19. Karena itu, dokter biasanya akan merujuk Anda untuk langsung melakukan swab test atau PCR. Dengan tes ini, infeksi dalam tubuh Anda bisa dipastikan akibat COVID-19 atau bukan.
  • Hasil deteksi antibodi nonreaktif (negatif)
    Hasil deteksi antibodi dikatakan nonreaktif bila kedua antibodi IgG dan IgM menunjukkan hasil nonreaktif. Ini berarti, pasien tidak sedang mengalami infeksi. Pemeriksaan rapid test covid-19 perlu diulang sekali lagi pada 7-10 hari kemudian. Anda juga disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah meski merasa sehat.
  • Hasil negatif palsu
    Pemeriksaan rapid test covid-19 juga rentan menghasilkan negatif palsu. Ini artinya, tes menunjukkan hasil negatif, padahal terdapat virus SARS Cov-2 atau Covid-19 dalam tubuh pasien. Hasil negatif palsu terjadi karena antibodi IgG dan IgM tidak langsung terbentuk saat Anda terinfeksi. Butuh waktu sekitar tujuh hari sampai antibodi muncul. Jadi jika Anda baru terpapar virus covid-19 kemarin dan melakukan rapid test hari ini, hasil tes Anda akan negatif karena antibodinya belum terbentuk. Pada kondisi seperti ini, rapid test

Apa yang harus dilakukan bila hasil rapid test covid-19 positif?

Jika hasil rapid test covid-19 menunjukkan hasil reaktif atau positif, penanganan lebih lanjut akan tergantung pada kondisi pasien. Berikut penjelasannya:

  • OTG dan ODP harus melakukan karantina mandiri di rumah dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) maupun physical distancing. Pasien bisa menghubungi layanan kesehatan online untuk berkonsultasi dengan dokter.
  • PDP yang memiliki gejala ringan harus melakukan isolasi mandiri di rumah.
  • PDP yang mengalami gejala sedang harus melakukan isolasi diri di rumah sakit darurat.
  • PDP dengan gejala yang makin parah, harus melakukan isolasi di rumah sakit rujukan agar bisa menjalani pemeriksaan konfirmasi dengan swab test atau PCR

Sementara pasien dengan hasil tes cepat covid-19 yang negatif tetap perlu melakukan pemeriksaan ulang dalam 7-10 hari. Bila hasilnya negatif untuk kedua kalinya, barulah pasien dianggap bebas dari infeksi virus covid-19.

Pelaksanaan Rapid Test Covid-19 ini berlangsung lancar dan berakhir pukul 10.30 WIB. Klinik Bina Sehat Medical Center Semarang telah membuat MoU/kerjasama dengan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Diharapkan dengan adanya MoU/kerjasama ini kedepannya menurut Direktur Klinik dr. Benny Purwanto, MARS. akan terus berlanjut dengan kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Penulis: Dhani Maryanto, S.T.
(Marketing Account Executive)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *